Rabu, 27 Juli 2011

KUNYIT (Curcuma domestica Val)

Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai keragaman hayati,diantaranya adalah biofarmaka yang sangat bermanfaat dalam aspek medis (kesehatan) baik langsung maupun tidak langsung. Saat ini masyarakat semakin menyadari tentang maknakesehatan melalui perbaikan pola konsumsi, akibat trend “back to nature” semakin meningkat, termasuk di Indonesia. Sejalan dengan hal tersebut, perhatian dan upaya memanfaatkan obat alami semakin meningkat dan temulawak merupakan salah satu komoditas yang sangat diandalkan. Salah satu komoditas yang berpotensi di Indonesia adalah kunyit. Kunyit, (Curcumalonga Linn.syn.  Curcuma domestica Val.) termasuk salah satu tanaman rempah dan obat aslidari wilayah Asia Tenggara. Tanaman ini kemudian mengalami persebaran ke daerah Indo-Malaysia, Indonesia, Australia bahkan Afrika.
Hampir setiap orang Indonesia dan India  serta  bangsa Asia umumnya pernah mengonsumsi tanaman rempah ini, baik sebagai pelengkap bumbu masakan, jamu atau untuk menjaga kesehatan dan kecantikan. Kunyit tergolong dalam kelompok jahe-jahean Zingiberaceae. Di Indonesia ataupun Asia kunyit sudah dimanfaatkan dalam pengobatan sebagai obat tradisional sebagai obat luka, penghilang rasa nyeri, artritis dan yang terakhir dari penelitian para ahli menemukan bahwa kurkumin mampu mencegahtumbuhnya sel kanker.
Kunyit merupakan tanaman obat berupa semak dan bersifat tahunan yang tersebar diseluruh daerah tropis di Indonesia. Tanaman kunyit tumbuh subur dan liar di sekitar hutankebun. Diperkirakan berasal dari Binar pada ketinggian 1300-1600 m dpl. Tanaman banyak  
dibudidayakan di Asia Selatan khususnya di India, Cina Selatan, Taiwan, Indonesia (Jawa), dan Filipina.
Di Indonesia, kunyit termasuk komoditas terbesar di Indonesia. Pada tahun 2004 data produksi menyatakan bahwa Indonesia mampu memproduksi kunyit sebesar 16.666.504 tondan daerah yang paling berpotensi terhadap pertumbuhan kunyit adalah provinsi Jawa Tengah.Areal dan produksi di jawa tengah mencapai 6.765.546 ton. Kunyit memiliki akar kunyitmempunyai bau khas aromatik, rasa agak pahit, agak pedas dan dapat bertindak sebagaiastringensia Kandungan Zat : Kurkumin : R1 = R2 = OCH3 10 % Demetoksikurkumin : R1 =OCH3, R2 = H 1 – 5 % Bisdemetoksikurkumin: R1 = R2 = H sisanya Minyak asiri / Volatiloil (Keton sesquiterpen, turmeron, tumeon 60%, Zingiberen 25%, felandren, sabinen, borneoldan sineil ) Lemak 1 -3 %, Karbohidrat 3 %, Protein 30%, Pati 8%, Vitamin C 45-55%,Garam-garam Mineral (Zat besi, fosfor, dan kalsium) sisanya.Indonesia memiliki potensi besar dalam pegnembangan kunyit. Berdasarkan potensikesesuaian lahan (Puslitan) luas areal lahan dengan agroklimat yang cocok untuk mengembangan temulawak mencapai 10.548.033 ha. Di Jawa tersebar pada 6 (enam) propinsiantara lain Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah D.I. Yogyakarta dan Jawa Timur dan ProvinsiKalimantan Selatan 
Data dari Kementerian Kesehatan Provinsi Riau menunjukkan bahwa pada tahun 2009 obesitas di Provinsi Riau mencapai 17,5 persen. Mengingat dewasa ini pola hidup yang cenderung modern dengan gejala serba instan, menjadikan penyakit yang berkembang di masyarakat juga beragam seperti diabetes. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang manfaat obat herbal seperti kunyit, sehingga kunyit hanya dikonsumsi pada bumbu dapur saja.



Kandungan Zat yang terdapat pada kunyit

Sedangkan kandungan zat yang ada dalam kunyit mengandung senyawa yang sangat berkhasiat sebagai obat, kandungan yang terdapat dalam kunyit sering disebut sebagai kurkuminoid yang terdiri dari kurkumin, kemudian desmetoksikumin sebanyak 10% dan bisdesmetoksikurkumin sebanyak 1-5%. Zat- zat bermanfaat lainnya yang ada pada kunyit seperti minyak atsiri yang terdiri dari Keton sesquiterpen, turmeron, tumeon 60%, Zingiberen 25%, felandren , sabinen , borneol dan sineil. Kunyit juga mengandung Lemak sebanyak 1 -3%, Karbohidrat sebanyak 3%, Protein 30%, Pati 8%, Vitamin C 45-55%, dan garam-garam mineral, yaitu zat besi, fosfor, dan kalsium.




Rabu, 06 Juli 2011

Faktor faktor yang mempengaruhi Pemahaman

Prof. Dr. Sudaryanto

Faktor faktor yang mempengaruhi Pemahaman
Faktor Internal
1.      Usia
Makin tua usia seseorang maka proses-proses perkembangan mentalnya bertambah baik, akan tetapi pada usia tertentu, bertambahnya proses perkembangan mental ini tidak secepat seperti ketika berumur belasan tahun. Selain itu Abu Ahmadi (2001) juga mengemukakan bahwa memang daya ingat seseorang itu salah satunya dipengaruhi oleh umur. Dari uraian ini maka dapat kita simpulkan bahwa bertambahnya umur seseorang dapat berpengaruh pada pertambahan pemahaman yang diperolehnya, akan tetapi pada umur-umur tertentu atau menjelang usia lanjut kemampuan penerimaan atau mengingat suatu pemahaman akan berkurang.
2.      Pengalaman
Pengalaman merupakan sumber pemahaman, atau pengalaman itu suatu cara untuk memperoleh kebenaran pemahaman. Oleh sebab itu pengalaman pribadi pun dapat digunakan sebagai upaya untuk memperoleh pemahaman. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa lalu
3.      Intelegensia
Intelegensi diartikan sebagai suatu kemampuan untuk belajar dan berfikir abstrak guna menyesuaikan diri secara mental dalam situasi baru. Intelegensi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi hasil dari proses belajar. Intelegensi bagi seseorang merupakan salah satu modal untuk berfikir dan mengolah berbagai informasi secara terarah sehingga ia mampu menguasai lingkungan.
4.      Jenis kelamin
Menurut Michael (2009) dalam bukunya yang berjudul “What Could He Be Thingking”  menjelaskan bahwa ada perbedaan antara otak laki- laki dan perempuan. Secara garis besar perbedaan yang dikatakan dalam buku tersebut adalah pusat memori pada otak perempuan lebih besar dari otak laki-laki, akibatnya kaum perempuan memiliki daya ingat yang kuat dari laki-laki dalam menerima atau mendapat informasi dari orang lain, sehingga mempunyai pemahaman cepat dibandingkan laki-laki.
Faktor Eksternal, antara lain :
1.      Pendidikan
Menurut Notoadmojo (2007) Pendidikan adalah suatu kegiatan atau proses pembelajaran untuk mengembangkan atau meningkatkan kemampuan tertentu sehingga sasaran pendidikan itu dapat berdiri sendiri. Menurut Wied Hary (2006) menyebutkan bahwa tingkat pendidikan turut pula menentukan mudah tidaknya seseorang menyerap dan memahami pemahaman yang mereka peroleh, pada umumnya semakin tinggi pendidikan seseorang makin semakin baik pula pemahamanya.
2.      Pekerjaan              
Memang secara tidak langsung pekerjaan turut andil dalam mempengaruhi tingkat pemahaman seseorang, hal ini dikarenakan pekerjaan berhubungan erat dengan faktor interaksi sosial dan kebudayaan, sedangkan interaksi sosial dan budaya berhubungan erat dengan proses pertukaran informasi. Dan hal ini tentunya akan mempengaruhi tingkat pemahaman seseorang. (Humam, 2003).
3.      Sosial budaya dan ekonomi
Menurut Lukman (2008) Sosial budaya mempunyai pengaruh pada pemahaman seseorang. Seseorang memperoleh suatu kebudayaan dalam hubunganya dengan orang lain, karena hubungan ini seseorang mengalami suatu proses belajar dan memperoleh suatu pemahaman. Status ekonomi seseorang juga akan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi pemahaman seseorang.
4.      Lingkungan
Lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pemahaman seseorang. Lingkungan memberikan pengaruh pertama bagi seseorang, dimana seseorang dapat mempelajari hal-hal yang baik dan juga hal-hal yang buruk tergantung pada sifat kelompoknya. Dalam lingkungan seseorang akan memperoleh pengalaman yang akan berpengaruh pada pada cara berfikir seseorang. (Nasution, 2009).
5.      Informasi.
Menurut Wied Hary (2006) Informasi akan memberikan pengaruh pada pemahaman seseorang. Meskipun seseorang memiliki pendidikan yang rendah tetapi jika ia mendapatkan informasi yang baik dari berbagai media misalnya TV, radio atau surat kabar maka hal itu akan dapat meningkatkan pemahaman seseorang.